Selasa, 17 November 2015

Di setetes hujan yang menari

Hujan kembali mengalir di kota perantauan ini, yah Malang kini jadi tempat tinggal ku untuk menuntut ilmu hingga 3 tahun ke depan. Jauh dari mama untuk yang pertama kalinnya, dan merasakan hidup sendiri itu memang benar - benar berbeda. Konteks 'sendiri' disini adalah karena kita melakukan semuannya sendiri, yang dulu terbiasa serba semua di siapkan dari bangun tidur hingga mata terpejam, kini tidak begitu. Kini harus diri kita sendiri yang bisa menempatkan waktu, bertanggung jawab atas apa yang kita jalani. Belajar dari individu yang manja menjadi mandiri , yang lemah jadi makin kuat.
Di setetes hujan yang menari kali ini, ingatanku kembali mengingat tentang masa lalu. Masa - masa yang pernah kulewati dengan badai hujan tangis hingga senyum secerah matahari. Saat aku menuliskan inipun pada akhirnya nanti akan jadi bagian masa laluku nantinnya. Aku hanya berharap semoga waktu - waktu yang diberikan Tuhan untukku hari ini dan sampai nanti aku menutup mata kembali padaNYA, aku bisa menjadi sosok gadis kecil yang selalu bersyukur, jadi gadis yang lebih menghargai akan waktu dan kehadiran orang - orang disekitarnya,

- Jangan takut akan gelombang yang menghadang, Lukannya sudah cukup meluluh lantahkan seisi jiwa. Yakinkan hati, yakinkan bertahan. Sekacau apapun nanti. Aku ingin tetap waras untuk meyakini bahwa ini semua akan baik - baik saja - 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar