'' Waktu itu istimewa , hargai , rasakan , dan nikmati se nyaman mungkin selagi kamu hidup "
Saat nulis ini sebenarnya aku sedang merindukan teman dan sahabat sahabat ku yang kini sudah terpisah ratusan jarak kilometer. Betapa rasannya rindu yang menumpuk itu membuat semuannya jadi kacau. Setahun yang lalu di bulan - bulan ini lagi sibuknya bimbel, fokus unas, kalut sama yang namannya milih jurusan sama PTN, yap dan tiba tiba sekarang aku disini di UB Malang dan aku sudah belajar beberapa bulan disini. Ninggalin sahabat dan temen itu rasannya susah ya, yang biasannya selalu kemana mana sekarang udah susah, mau ketemu aja susahnya minta ampun, rasannya mau nyiptain quality time sama sahabat lama itu butuh perjuangan banget. Cuman bisa nyapa mereka dari dunia maya dan chat di sosmed :') sedih gak sih ? Memang rindu itu butuh peluk untuk temu.
Lanjut aja yap, 21 november 2015 yeah finally dari sekian lama ngak pernah naik kereta akhirnya kesampean juga naik kereta. Yang bikin spesial nya lagi sama temen baru, namannya NOVI lebih suka manggil dia BUNDA sih haha, temen yang baru kenal 3 bulan ini tapi kita udah ngerasa 'klop' banget, udah sekosan, sekelas, kemana - mana hampir selalu bareng, punya kakak yang sama sama alumni ITS, punya hobby yang sama dan banyak lagi deh. Entah kenapa, itu yang namannya takdir mungkin ya ? Memang itu hebatnya Tuhan dia bisa mempertemukan kami. Dan aku sangat bersyukur sekali bisa mengenalnya, mungkin Tuhan juga lebih bahagia bisa menciptakan makhluk sepertinya.
Jadi ceritannya nih, minggu siang setelah pulang dari seminar , dia tiba - tiba ngajakin pulang ke Sidoarjo. Aku langsung nanggepin dengan shock campur seneng, seneng bakal ketemu sama Mama yang sekian lama ga pernah ketemu dan shock karena dia bilang naik kereta nin, tapi jadwal keberangkatannya jam 14:00 , dan pliss saat itu kita masih dijalan pulang dari seminar jam 13:00.
Berkali - kali aku bilang yakin mau pulang ? serius kamu ? kereta jam 14:00 doank ? ngak ada lagi ? kalo ga gitu naik bus aja. Dia cuman masang wajah 'melas' terus bilang, aku butuh me time nin, aku bosen capek. Mau pulang aja kayaknya ribet ya, dadakan sih haha. Akhirnya nyampe kos dan langsung disambut hujan angin. Wajah kita berdua layu, karena batal pulang. Terus sekitar jam 15:00 ada yang gedor gedor pintu kamar. Dan ternyata si novi, dengan wajah berbinar dia bilang nin, ayo pulang beneran nanti ada kereta jam 17:00 yuk siap siap. ''Yeeee" kita berdua sorak sorak kegirangan.
Jam 16:00 pun kita berangkat ke stasiun, jadwal di ticket 17:05 dan ternyata delay sampe akhirnya berangkat jam 17:30. Betapa bete nya kita , menunggu itu memang hal yang paling membosankan dan paling menyebalkan. Disela - sela itu kita ngobrol banyak, masalah pengalaman masa SMA dan omongan berganti ke topik lain yaitu tentang cowok kakak tingkat kita, jadi pernah di kelas waktu itu kita diajar sama asisten dosen , dan asdos nya ini bawa temen lagi. Jadi ngebantuin asdos buat ngajar kita, dan yang ngebuat excited itu cowo ini cuman beda satu tingkat , dia angkatan 2014 tapi penyampainnya dia itu bikin kita yang ngelihat itu meleleh, gila pinter abis.
Nah, si novi ini ternyata stalking gitu dan akhirnya menemukan bahwa si cowo ini memang berasal dari SMA yang terkenal bagus di Jakarta. Kita berduapun akhirnya berselancar di blog nya, dia ternyata suka bikin game tapi ada yang absurd banget pada dirinnya. Ah biarlah. Saat itu juga aku dan novi memutuskan untuk ''menyukai'' cowo itu , kereta dan penumpang yang lalu lalang kala itu jadi saksi bisu celotehan kita di sore itu.
( Momen ini kuabadikan dalam sebuah foto, walau hasilnya ala kadarnya. Tapi semoga ini jadi cerita suka duka , saksi bisu perjalanan kehidupan kita )
" Tuhan nyiptain semuannya secara berpasang - pasangan ya kan ? Ada gelap ada terang, ada baik ada jahat. Dan begitu juga yang ini pertemuan ada perpisahan juga kan ... Meskipun kita berpisah dari yang lama kita pasti bakal ada pertemuan dengan yang lain yang jauh membuatmu lebih baik lagi. Hargai prosesnya, hargai waktunnya ... "
- Hidup itu suatu potongan - potongan perpindahan bukan
? Hidup penuh dengan ketidakpastian, tetapi perpindahan adalah salah satu
hal yang pasti. Kalau pindah diidentikkan dengan kepergian, maka kesedihan
menjadi sesuatu yang mengikutinya..... Padahal, untuk melakukan pencapaian
lebih, kita tak bisa hanya bertahan di tempat yang sama. Tidak ada kehidupan
lebih baik yang bisa didapatkan tanpa melakukan perpindahan. - ( Raditya Dika
)