Untukmu, aku punya sekotak harap; semoga tidak terlalu pengap disimpan dalam tumpukkan rapalan doa yang senantiasa berkilap-kilap.
Untukmu, semoga selalu yang terbaik. Mintalah dikuatkan, bukan dimudahkan.
Kita akan menumbuhkan cinta lebih besar lagi di setiap jenuh menerjang, di setiap ego yang menang, disetiap kita yang seolah lupa jalan pulang, disetiap ucapan manis yang seketika berubah menjadi bumerang, disetiap debat yang kita upayakan menang, disetiap pertikaian-pertikaian kecil yang mulai meradang membesar tanpa kita hadang.
Kita akan merawat rasa yang nyaris hilang melalui lirih maaf dan tulus memaafkan, melalui perbaikan apa yang akan kita lakukan setelah ini; setelah menemui masalah lalu berkaca pada diri sendiri.
Bagi aku yang api, dia tidak menyulap dirinya sebagai angin. Dia selalu jadi rintik hujan yang pelan-pelan memadamkan. Karena itu Tuhan, orang-orang sepertinya, tolong takdirkan untuk tinggal dihidupku dalam waktu lama. Tetaplah seperti ini, menjadi sesuatu yang selalu berada dikedua sisi hatiku yang berbeda, diantara suka dan duka.
Perjalanan ini bukan mengenai dua orang yang sama-sama kuat, melainkan mengenai dua orang yang sedia saling menguatkan. Kutanya, maukah menjadi kuat bersama? Menguatkan masing-masing disaat berat ?!
Tak perlu bersusah payah mencari cara untuk meluluhkan hatiku. Temui saja mama dan almarhum papaku. Yakinkan mereka bahwa kamu akan menjagaku yang mungkin tidak akan pernah sama seperti yang mereka lakukan, tapi setidaknya kau tak lelah menemani, tak akan meninggalkan bahkan disaat terburukku, maka hatiku akan luluh setelahnya.
Selamat membaca❤ ,
Untukmu yang selalu kurengkuh dalam doa☺☺
Sabtu, 09 September 2017
Senin, 19 Juni 2017
Suara Dalam Kepala
Assalamualaikum ...
Jangan tanya kabar, kamu tau? ditanya kamu, setidak baik apapun keadaanku, aku jadi jauh merasa lebih baik.
Lama tak bersua dengan blog ini membuatku rindu, maafkan aku yang menelantarkanmu selama berbulan-bulan. Entah kenapa, rasannya lebih asyik meng-istirahatkan raga dan perasaan ini setelah dipacu dengan segudang tugas akademik dibanding harus menulis atau mengupdate isi blog ini. Bukan aku tak suka menulis lagi, BUKAN. Meskipun berbulan-bulan aku tak menulis lagi disini, namun aku tetap aktif menulis sepatah dua patah kata bahkan berbait-bait di instagramku sebagai pelengkap foto yang aku upload.
Mungkin menurut kamu, aku tidak bisa me-manage waktuku dengan baik. Hmm, bisa jadi iya bisa jadi tidak. Sekarang begini saja ajari aku untuk bisa membagi waktuku dengan baik dan proporsional. Sungguh sebenarnya aku sedang belajar menaruh porsiku dengan baik diberbagai hal. Tapi tentu tak semudah membalikkan telapak tangan, semua butuh proses step by step.
Banyak hal yang aku alami di bulan Januari hingga Juni ini. Tentu aku tak akan menceritakan semuannya disini. Aku akan menceritakan satu saja hal saja yang membuatku selalu dirundung keresahan dan kegelisahan yang tak berkesudahan. Jadi begini awalnya, aku mau menanyakan dulu apakah kalian percaya dengan hal mistis? percaya dengan yang namannya "kesurupan"? Untuk aku sendiri, awalnya hanya sekedar ya aku percaya dan memang ada hal seperti itu dan aku tidak seberapa menghiraukan tapi pandangan aku berubah ketika dihadapan mata kepalaku sendiri mama tiba-tiba mengalami kesurupan. Aku melihat tatapan mata mama yang kosong, menunjuk-nunjuk sesuatu yang ada dipojok kamar dan sesekali tertawa entah apa yang ditertawakannya. Disamping itu ketika diajak bicara beliau tak menyahut sama sekali. Saat itu kepanikan seketika melandaku. Singkat cerita beliau sadarkan diri, namun kata yang diucapkan setelah beliau sadar membuatku tersontak kaget dan selalu terpikirkan hingga saat ini "Mama ikut Papamu aja ya, kamu disini sudah ada yang menemani, kakakmu juga. Jadi mama ikut papa aja ya" aku hanya terdiam dan langsung mengalihkan pembicaraan ke topik lain. Yang jadi masalahnya, mama seringkali mengalami hal yang aku bilang "kesurupan" di kala tertentu dan belum terselesaikan hingga saat ini. Aku tidak paham apakah ini benar mengalami kesurupan ataukah memang karena rasa sakit yang teramat dalam yang dialami mama hingga membuat pikiran mama blank dan menangis sendiri. Aku tak tahu, aku belum bisa melacaknya.
Untuk apapun keputusan dan kegiatan apapun yang kuambil beberapa bulan terakhir ini tentang bukan soal akhir, bukan soal awal bukan tentang pula caranya untuk mengakhiri. Tapi ini tentang menjalani, bertahan dan mendewasa dalam setiap pilihan.
Cintai apa saja yang menjadi pilihanmu, cintai apa saja orang-orang dan hal apapun yang ada disekitarmu. Biarlah lewat cinta, kamu bisa bekerja tanpa diganggu. Biarlah lewat aku, cinta bisa menggembalikan percaya yang telah layu. Biarlah lewat cinta, kita bisa sama-sama menggandakan bahagia. Hatiku mungkin pernah patah. Langkahku tak jarang goyah dan kehilangan arah. Kini biar Tuhan yang menentukan cerita dan kita yang menjaga.
Untuk kamu,
Cinta orang tua padamu tidak pernah sederhana, walau terlihat sama saja. Salam untuk beliau, yang tahan segala cuaca dalam mencintaimu, yang kamu cintai meski sembunyi-sembunyi. Selamat menikmati waktu bersama orang-orang tersayang.
Jangan pernah sia-siakan waktu yang sedang berjalan menemanimu serta jangan pernah lupakan mereka yang membersamaimu melewati detik yang bergulir. Semangat membaik bersama.
Yap, terimakasih juga untuk yang diluar sana, karena telah merindukan tulisanku. Semoga setidaknya ini mengobati kerinduanmu itu HAHAHA ngaco. Yang penting terimakasih untuk kamu yang mau meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini, semoga selalu bahagia ....
❤
❤ Di perempatan waktu, dengan doa aku menunggu ❤
Jangan tanya kabar, kamu tau? ditanya kamu, setidak baik apapun keadaanku, aku jadi jauh merasa lebih baik.
Lama tak bersua dengan blog ini membuatku rindu, maafkan aku yang menelantarkanmu selama berbulan-bulan. Entah kenapa, rasannya lebih asyik meng-istirahatkan raga dan perasaan ini setelah dipacu dengan segudang tugas akademik dibanding harus menulis atau mengupdate isi blog ini. Bukan aku tak suka menulis lagi, BUKAN. Meskipun berbulan-bulan aku tak menulis lagi disini, namun aku tetap aktif menulis sepatah dua patah kata bahkan berbait-bait di instagramku sebagai pelengkap foto yang aku upload.
Mungkin menurut kamu, aku tidak bisa me-manage waktuku dengan baik. Hmm, bisa jadi iya bisa jadi tidak. Sekarang begini saja ajari aku untuk bisa membagi waktuku dengan baik dan proporsional. Sungguh sebenarnya aku sedang belajar menaruh porsiku dengan baik diberbagai hal. Tapi tentu tak semudah membalikkan telapak tangan, semua butuh proses step by step.
Banyak hal yang aku alami di bulan Januari hingga Juni ini. Tentu aku tak akan menceritakan semuannya disini. Aku akan menceritakan satu saja hal saja yang membuatku selalu dirundung keresahan dan kegelisahan yang tak berkesudahan. Jadi begini awalnya, aku mau menanyakan dulu apakah kalian percaya dengan hal mistis? percaya dengan yang namannya "kesurupan"? Untuk aku sendiri, awalnya hanya sekedar ya aku percaya dan memang ada hal seperti itu dan aku tidak seberapa menghiraukan tapi pandangan aku berubah ketika dihadapan mata kepalaku sendiri mama tiba-tiba mengalami kesurupan. Aku melihat tatapan mata mama yang kosong, menunjuk-nunjuk sesuatu yang ada dipojok kamar dan sesekali tertawa entah apa yang ditertawakannya. Disamping itu ketika diajak bicara beliau tak menyahut sama sekali. Saat itu kepanikan seketika melandaku. Singkat cerita beliau sadarkan diri, namun kata yang diucapkan setelah beliau sadar membuatku tersontak kaget dan selalu terpikirkan hingga saat ini "Mama ikut Papamu aja ya, kamu disini sudah ada yang menemani, kakakmu juga. Jadi mama ikut papa aja ya" aku hanya terdiam dan langsung mengalihkan pembicaraan ke topik lain. Yang jadi masalahnya, mama seringkali mengalami hal yang aku bilang "kesurupan" di kala tertentu dan belum terselesaikan hingga saat ini. Aku tidak paham apakah ini benar mengalami kesurupan ataukah memang karena rasa sakit yang teramat dalam yang dialami mama hingga membuat pikiran mama blank dan menangis sendiri. Aku tak tahu, aku belum bisa melacaknya.
Untuk apapun keputusan dan kegiatan apapun yang kuambil beberapa bulan terakhir ini tentang bukan soal akhir, bukan soal awal bukan tentang pula caranya untuk mengakhiri. Tapi ini tentang menjalani, bertahan dan mendewasa dalam setiap pilihan.
Cintai apa saja yang menjadi pilihanmu, cintai apa saja orang-orang dan hal apapun yang ada disekitarmu. Biarlah lewat cinta, kamu bisa bekerja tanpa diganggu. Biarlah lewat aku, cinta bisa menggembalikan percaya yang telah layu. Biarlah lewat cinta, kita bisa sama-sama menggandakan bahagia. Hatiku mungkin pernah patah. Langkahku tak jarang goyah dan kehilangan arah. Kini biar Tuhan yang menentukan cerita dan kita yang menjaga.
Untuk kamu,
Cinta orang tua padamu tidak pernah sederhana, walau terlihat sama saja. Salam untuk beliau, yang tahan segala cuaca dalam mencintaimu, yang kamu cintai meski sembunyi-sembunyi. Selamat menikmati waktu bersama orang-orang tersayang.
Jangan pernah sia-siakan waktu yang sedang berjalan menemanimu serta jangan pernah lupakan mereka yang membersamaimu melewati detik yang bergulir. Semangat membaik bersama.
Yap, terimakasih juga untuk yang diluar sana, karena telah merindukan tulisanku. Semoga setidaknya ini mengobati kerinduanmu itu HAHAHA ngaco. Yang penting terimakasih untuk kamu yang mau meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini, semoga selalu bahagia ....
❤
❤ Di perempatan waktu, dengan doa aku menunggu ❤
Langganan:
Komentar (Atom)